5 Cara Menjadi Fotografer Wedding Profesional - Cara Menjadi Apapun

Breaking News

Home Top Ad

Post Top Ad

loading...
Loading...

Tuesday, May 29, 2018

5 Cara Menjadi Fotografer Wedding Profesional


Menjadi fotografer pernikahan atau wedding memang ada banyak hal yang harus dipersiapkan dan dilakukan agar pekerjaan bisa berjalan dengan lancar. Pekerjaan ini tidak hanya memperhatikan hal teknis saja, namun juga taste (rasa) untuk mengambil momen yang berharga. Apalagi bagi fotografer pernikahan yang baru pertama kali menerima job foto wedding, pemotretan saat acara resepsi pernikahan bisa menjadi tantangan.
Image result for wedding
Ada banyak hal yang perlu dipersiapkan dan dilakukan oleh fotografer pernikahan dengan persiapan peralatan, SDM yang akan dilibatkan, obyek foto dan berbagai gaya yang akan diambil, memahami lokasi pemotretan dan lain sebagainya. Selain terkait dengan persiapan pemotretan, satu hal yang tidak kalah penting untuk dipikirkan adalah berbagai aktivitas yang akan dilakukan saat acara dilangsungkan. Misalnya setting kamera yang terbaik, pengaturan pencahayaan, mengelola file foto, sikap dan perilaku dalam pemotretan dan lain-lain.
Berikut beberapa tips yang harus dilakukan oleh fotografer pernikahan saat menerima job dokumentasi wedding :
1. Mempersiapkan berbagai hal sebelum acara dimulai
Image result for persiapan
Persiapan adalah kunci sukses agar semua dapat dipastikan bisa berjalan dengan lancar tanpa kendala. Persiapan untuk melakukan pemotretan akan lebih baik jika dilakukan dalam waktu 1-2 hari menjelang acara dilangsungkan.
Persiapan peralatan yang akan digunakan – Bagi seorang fotografer pernikahan, peralatan bisa diibaratkan sebagai senjata untuk maju ke medan perang. Untuk itulah persiapkan dengan baik berbagai peralatan yang akan digunakan, mulai dari kamera, flash, reflektor, batre, carger, payung reflektor dan lain sebagainya. Pastikan memorycard benar-benar kosong. Akan lebih baik apabila masing-masing peralatan utama yang digunakan memiliki cadangan.
Siapkan sumber daya manusia – Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi baik buruknya sebuah karya. Peralatan sesederhana apapun jika dioperasikan oleh mereka yang memiliki keahlian, hasilnya bisa lebih bagus daripada peralatan canggih tapi dioperasikan oleh orang yang tidak menguasainya. Pastikan fotografer pernikahan yang akan melakukan pemotretan adalah orang yang kompeten, bisa menguasai peralatan dengan baik dan bisa mengambil berbagai moment secara tepat. Saran: minimal dua fotografer pernikahan memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan moment tak terduga. Dengan memiliki minimal dua fotografer ini biasanya hasil foto akan lebih variatif, satu orang dapat bekerja memotret pose-pose formal sedangkan yang lain bisa mengambil gambar dengan menangkap momen-momen penting  secara Candid.
Membuat daftar foto yang akan diambil – Bagi banyak fotografer pernikahan yang telah terbiasa melakukan pemotretan acara nikah, biasanya mereka telah memiliki semacam template atau perbendaharaan gaya dan pose yang akan mereka ambil saat bekerja, misalnya mulai dari acara siraman, proses merias, akad nikah, foto keluarga, dan lain sebagainya. Selain mempersiapkan template yang sudah ada, ada baiknya seorang fotografer pernikahan juga memberi kesempatan kepada kedua mempelai untuk berekspresi menurut cara mereka.
Meninjau lokasi acara – Meninjau lokasi pernikahan sebelum acara dimulai bisa menjadi satu cara untuk lebih bisa menguasai keadaan saat memotret. Dari sinilah seorang fotografer bisa mengetahui posisi terbaik dalam memotret, meletakkan berbagai peralatan penunjang, memastikan kondisi pencahayaan, dan lain sebagainya. Banyak hal sebenarnya yang bisa diperoleh dari meninjau lokasi pernikahan, termasuk efisiensi waktu dan tenaga karena telah mengetahui rute lokasi secara tepat.
Mintalah koordinator pemotretan – Saat pemotretan di acara resepsi pernikahan, foto keluarga menjadi  salah satu menu wajib yang tak pernah ditinggalkan selain itu berfoto dengan kolega juga dibutuhkan, dengan adanya koordinator dari pihak keluarga mempelai, maka sesi pemotretan bisa dilakukan secara bergilir dan dapat dipanggil berurutan.
2. Gunakan teknis pemotretan yang aman dan praktis
Image result for alat fotografi
Menjadi seorang fotografer pernikahan memang harus bisa bekerja secara efektif dan efisien namun tetap dapat menghasilkan karya foto yang terbaik. Untuk itulah perlu juga men-setting semua peralatan dengan baik agar dalam bekerja bisa maksimal. Ada banyak hal yang bisa dilakukan, misalanya penggunaan shutter speed tinggi, mematikan fitur suara, dan lain sebagainya.
3. Memotret moment berharga
Image result for akad
Prioritaskan moment-moment penting – Buatlah skala prioritas dalam pengambilan gambar berdasar daftar foto yang telah dibuat. Ada foto-foto yang WAJIB ada, dan ada juga foto-foto pelengkap untuk mendukung alur cerita prosesi pernikahan.
Jangan sepelekan hal-hal kecil – Sesuatu yang penting dalam fotografi tidak selamanya berupa obyek-obyek yang besar. Lengkapi stok foto yang diambil dengan berbagai pernak-pernik pernikahan yang ada, misalnya foto mas kawin, proses tata rias pengantin, souvenir unik, hantaran, dan lain sebagainya.
Jangan takut ekplorasi pengambilan gambar – Selain bisa mengambil gambar-gambar formal, dalam pemotretan salah satu fotografer bisa melakukan banyak eksplorasi pengambilan gambar.
4. Perhatikan etika dalam memotret
Image result for fotografer
Pernikahan merupakan salah satu proses yang sakral bagi banyak hidup seseorang. Meskipun fotografer pernikahan memiliki kewenangan untuk mengambil gambar secara bebas, namun harus tetap mampu menjaga etika, sikap, dan perilaku saat melakukan pemotretan. Jangan hanya karena ingin mendapatkan sudut pengambilan yang bagus lantas mengabaikan prosesi sakral yg harus tetap terjaga. Disinilah pentingnya meninjau lokasi pernikahan bagi seorang fotografer, posisi pemotretan bisa direncanakan sejak awal. Timing memang segalanya bagi fotografer pernikahan, untuk itu dapatkan posisi paling tepat agar dapat mengambil momen penting tanpa harus mengganggu jalannya prosesi pernikahan. Bergeraklah secara cepat dan tepat agar foto-foto penting tidak terlewatkan.
Jadi pribadi yang humoris – Dengan humor, fotografer pernikahan bisa menciptakan suasana lebih ceria sehingga kedua mempelai bisa tersenyum lebar. Meski humoris namun jangan over, semua harus disesuaikan dengan situasi yang ada.
5. Mengelola file foto dengan baik
Image result for backup file
Gunakan ukuran foto yang terbaik – Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, saat melakukan pemotretan gunakanlah jenis file foto yang terbaik, ukuran pixel tertinggi, lebih baik lagi menggunakan format RAW.  Dengan menggunakan file RAW, gambar dari sensor kamera akan lengsung dikirim ke memory card tanpa pengolahan dulu dalam kamera. Oleh karena itu dengan menggunakan file ini fotografer bisa menyesuaikan exposure dan white balance menggunakan software digital di komputer.
Backup foto pada beberapa media penyimpanan – Setelah proses pemotretan selesai, usahakan segera memindah file foto kedalam media penyimpan, misalnya kedalam hardisc eksternal dan laptop. Dengan menyimpan file foto ke dalam beberapa media penyimpanan, maka foto bisa lebih aman jika terjadi sesuatu pada kamera atau memorycard.
Selain melakukan tips diatas, lakukan semua dengan rasa cinta dan ikhlas, karena dari situ akan menghasilkan hasil dokumentasi yang maksimal, semoga bisa membantu teman-teman yang akan memulai usaha fotografer wedding!

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Pages