Monetisasi adalah jantung bagi
suatu bisnis. Monetisasi diperlukan untuk mengembangkan suatu bisnis. Nah revenue
model sendiri dapat diartikan sebagai cara atau bagaimana sebuah bisnis
mendapatkan pemasukan. Singkatnya dalam memilih revenue model, kita bakal
dihadapkan dalam 2 pertanyaan:
1.
Apa value yang akan kita
tawarkan? Ke siapa? Dan berapa harganya?
2. Dan sumbernya bakal dalam bentuk apa?
Nah untuk lebih lengkapnya, saya
punya beberapa revenue model yang bisa dipake buat sumber duit aplikasi startup
kamu.
1. Iklan
Ketika sudah banyak orang
memiliki adblock dan mempertanyakan masa depan iklan sebagai revenue model yang
sustainable, Online advertising malah menunjukan perkembangan yang ciamik.
Pengeluaran untuk internet advertising secara global bahkan melampaui $200 Milyar
pada tahun 2017.
Contoh implementasi online
advertising itu banyaknya sih website listing kayak eBay atau bisa juga dalam
bentuk job kayak di Stack Overflow.
Tapi kamu juga harus mikir lagi
dalam memilih advertising sebagai revenue model, soalnya customer itu
paling gasuka sama iklan. apalagi kayak beberapa startup yang pake iklan
pas awal-awal, bisa bahaya dalam adopsi customernya gitu.
Lebih baik diakalin iklannya
itu digabungin sama revenue model yang lainkayak Spotify Premium,
mereka bakal ngilangin iklannya kalo customernya beli account premium.

2.
Menjual Data
Kalo kamu tipikal product yang
memiliki data user yang banyak tentang kebiasaan mungkin kamu bisa jual data
ini ke perusahaan yang productnya butuh apa yang orang inginkan dan lakukan.
Kayak Foursquare meminta usernya
untuk dapat nge-share lokasinya secara umum kepada orang lain. Nah data ini
yang bakal diolah jadi database yang gede banget yang bakal dibutuhin untuk
perusaahan lain. Contohnya kalo Starbuck pengen buka coffee shop baru, mereka
bisa liat dari datanya dimana aja orang beraktivitas dan aktivitasnya apa aja.
Tapi, penjualan data seringkali
menyalahi privasi dan mungkin dapat membahayakan reputasi atau berjalannya
bisnis kamu.

3. Biaya
Transaksi
Kalo startup kamu bentuknya
kayak digital marketplace atau platform yang sering terjadi transaksi finansial
kayak Kickstarter atau Stripe, mungkin tipe revenue model ini salah satu yang
harus kamu pertimbangkan. Kickstarter nge-charge 5% dari dana yang digalang
sama usernya.

4.
Item Virtual
Revenue model ini sangat cocok
untuk aplikasi videogame dalam penjualan item-item in-gamenya. Contohnya
Pokemen Go dengan PokeCoinsnya, dan banyak games di Facebook contohnya
Farmville yang juga jualan item virtual.
Atau mungkin bisa juga
diimplementasikan pada aplikasi chat messaging kayak LINE yang nyediain koin
untuk beli Sticker.
5.
Software-as-a-Service (SaaS) / Subscription / Langganan
Revenue model yang satu ini
lebih fokus ke pembayaran secara jangka panjang kayak bulanan atau tahunan dan
relatif lebih gampang di prediksi dan memastikan pemasukannya aman.
Diantara banyak bentuk
subscription, metode yang paling populer buat dipilih ada 2:
1.
Pay as you go (PAYG): Nge-charge product kamu sesuai dengan penggunaan yang user pake.
Tapi susahnya kita jadi gabisa memastikan pemasukan yang bakal kita pake.
2. Tiered pricing: Membagi product kamu
kedalam beberapa paket atau level dalam feature atau waktu penggunaan. Sehingga
user bisa menyesuaikan dengan kebutuh mereka. Metode ini termasuk yang paling
sering dipake dalam subscription.
Seringkali subscription ini
dibarengi dengan revenue model freemium, yang memberikan product service gratis
biar user nyobain dulu produknya, tapi dengan waktu (trial), fitur, atau
kapasitas yang terbatas.

6. Lain-lain
Tergantung dari tujuannya,
sebuah product atau bisnis bisa mengamplikasikan bermacam-macam revenue model
yang lain. Kuncinya adalah tau cara efektif untuk menghasilkan pemasukan dengan
cara yang unik.
Contohnya Duolingo, aplikasi
belajar bahasa asing secara gratis. Mereka menghasilkan pemasukan dari
pihak-pihak yang ingin menggunakan jasa penerjemahaan dengan menggunakan
software yang menganalisis dan memilih dari hasil terjemahan terbaik dari
bantuan user mereka. Website berita dan beberapa website lain pun seringkali
membutuhkan terjemahan mereka untuk membuat konten multilingual.

No comments:
Post a Comment